DO NOT MISS

Jumat, 11 September 2015

TRUMPGATE : Mahkamah Kehormatan Dewan harus Transparan

Donald Trump &  Setya Novanto
JAKARTA, TEGARNEWS.com – Kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua Fadli Zon di acara konferensi pers bakal calon Presiden AS Donald Trump masih akan menjadi polemik berkepanjangan dikarenakan keduanya dilaporkan oleh sejumlah legislator ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Bahkan muncul desakan supaya komposisi pimpinan DPR di kocok ulang.

Dalam sebuah diskusi bertajuk “TRUMPGATE” di warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat Jumat (11/9) para politisi dan pakar yang menjadi narasumber menyampaikan pandangannya.

“Setnov dan Fadli dilaporkan ke MKD atas dasar pelanggaran kode etik anggota DPR RI, cetus Maman Imanuhaq anggota DPR dari Fraksi PKB.

Sedangkan Refly Harun, pakar hukum tata negara mempertanyakan maksud dan tujuan dari pertemuan tersebut.. “Kepergian mereka dalam rangka tugas negara, sementara di sisi lain menurut Tantowi Yahya dalam sebuah konfresi pers, pertemuan mereka di fasilitasi ooleh Harry Tanoesudibjo,, ungkapnya. Menurut Refly MKD harus bisa mengungkapkan kepentingan Setnov dan Fadli menemui Donald Trump, karena masyarakat berhak tahu apa yang dilakukan oleh wakilnya.

Pendapat berbeda disampaikan oleh Pengamat Politik, Ray Rangkuti yang mempertanyakan keikutsertaan anggota keluarga dalam tugas negara dan jumlah anggota dewan yang pergi, terlebih lagi jadwal kunjungan yang lebih lama dari rencana semula. “Yang dipakai untuk membiayai mereka ke Amerika adalah rakyat, uang rakyat," tegasnya.

Jadwal yang lebih panjang ini juga menjadi pertanyaan tentang dana yang digunakan, dana negara atau dana siapa? Lanjutnya Ray katakan MKD harus transparan untuk hasil pemeriksaan keduanya. Publik berhak tahu apa yang dihasilkan MKD.

REPORTER: ENDHAR MOKO
EDITOR: SB BUDI W

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 iso 9001 Certification. Designed by OddThemes