Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama / TN |
JAKARTA, TEGARNEWS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mulai mengendus permainan oknum di rumah susun (Rusun). Karena itu, Ahok, sapaan Basuki ini, sudah menyiapkan cara untuk mengatasi kecurangan yang terjadi di rumah susun (rusun).
Menurut Ahok, pihaknya meminta Pegawai Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) mendatangi penghuni rusun untuk mengganti KTP agar sesuai dengan alamat KTP. Apabila mereka menolak, maka ada niat penghuni tersebut tidak benar.
“Di situ saja ada 1.900 lebih jual-belinya. Kalau Rp5 juta permainan dia untung (dari setiap jual-beli) bisa dapat Rp10 miliar semenjak 2013 lho. Jadi duit ini, di makan jin sama setan,” ucap Ahok
Untuk diketahui, Ahok sudah menyiapkan cara untuk mengatasi kecurangan yang terjadi di rumah susun (rusun). Salah satunya adalah mewajibkan penghuni rusun agar memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sesuai dengan alamat rusun.
“Oknum rusun ada yang main, dukcapil (Kependudukan dan Catatan Sipil, red) juga main, makanya saya paksa orang untuk ber-KTP sesuai dengan alamat rusun,” kata Ahok.
Ahok akan meminta data dari pihak Dukcapil. Tujuannya, untuk mengetahui ada tidaknya oknum rusun yang bermain. “Kalau lo enggak mau kasih gua, gua pecat,” tegas Ahok.
Setelah itu, Ahok akan mengecek data yang didapatkannya dari Dukcapil. Pengecekan dilakukan dengan melihat KTP penghuni.
“Pindah-pindah, orang luar masuk. Begitu masuk rusun ada yang kosong, masukin lagi orang, pindah rusun, jual lagi, kan saya lihat perjalanan KTP dia. Makanya saya kunci juga dengan apa? Rekening bank dengan ATM. Banyak yang enggak mau buka, kalau kamu enggak mau buka ATM dalam setahun, dua tahun, terus ganti-ganti KTP, niat kamu apa?” ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Reporter : Andre
Editor : SB Budi W
Posting Komentar