DO NOT MISS

Senin, 17 Agustus 2015

Industri Kreatif Menjadi Andalan Ekonomi


TEGARNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Temu Kreatif Nasional yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Serpong, Banten, Selasa (4/8) pagi. Turut mendampingi Presiden, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Temu Kreatif Nasional ini menjadi ajang berdialog antara Presiden dan komunitas kreatif di tengah permasalahan yang dihadapi industri kreatif Indonesia. Temu Kreatif Nasional ini juga bertujuan membuka jalur dialog informal pelaku ekonomi kreatif dengan Presiden dan Badan Ekonomi Kreatif.

Dalam dialognya, Presiden menyebutkan apresiasi yang besar terhadap industri kreatif. “Pemerintah sangat berkomitmen untuk memberikan anggaran. Dengan dukungan ini, industri kreatif diharapkan dapat take-off dengan baik dan semua mendapat manfaat," kata Presiden Jokowi di kutip dari koran Kompas.

Saat diminta menuliskan pesan dalam Temu Kreatif Nasional itu, Presiden Jokowi menulis, “Era Ekonomi Kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.”

Potensi besar industri kreatif dapat membawa kemajuan pada ekonomi bangsa namun dalam pelaksanaannya masih banyak para pemain industri kreatif merasa kurang mendapatkan dukungan. Inilah saatnya suara-suara dari mereka disalurkan. "Dialog menjadi kunci penting agar pokok permasalahan (yang dihadapi pelaku industri kreatif) bisa dicarikan solusi tepat," kata Triawan.

Badan Ekonomi Kreatif mengundang 6 (enam) perwakilan dari 6 (enam) sub-ekonomi kreatif yang memiliki rekam jejak panjang di industri dan memiliki rekam prestasi yang baik dalam sektor yang digeluti. Mereka adalah Lucky Kuswandi (film), Nadiem Makarim (aplikasi), Yovie Widiyanto (musik), Ratna Riantiarno (seni pertunjukan), Dewi Lestari (penerbitan), dan Singgih Kartono (desain produk).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga meresmikan Indonesia Convention Exhibition (ICE) yang berdiri di atas lahan seluas 22 hektar. ICE memiliki 10 exhibition hall dengan luas bangunan 50.000 meter persegi, aula eksebisi luar ruang seluas 50.000 meter persegi, fasilitas aula konvensi, dan ruang pertemuan sebanyak 33 unit dengan kapasitas 10.000 orang. ICE merupakan pusat konvensi dan eksebisi skala internasional yang dikembangkan bersama oleh Sinarmas Land Group, dan Kompas Gramedia melalui perusahaan patungan (joint venture) yaitu PT Indonesia International Expo (IIE). Dengan lahan dan bangunan yang begitu luas, ICE BSD City menjadi gedung konvensi dan eksebisi terbesar di Asia Tenggara.(18/08/2015).

SUMBER : ICE
Foto: setkab.go.id

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 iso 9001 Certification. Designed by OddThemes