DO NOT MISS

Rabu, 12 Agustus 2015

Jilid I reshuffle Kabinet Kerja


TEGARNEWS – Untuk pertama kalinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak Kabinet Kerja yang dipimpinnya. Setelah lama jadi isu panas, 6 Menteri baru akhirnya dilantik di Istana Negara. Sejumlah nama terpaksa didepak dan diganti dengan nama baru. Pelantikan dimulai pukul 13.25 WIB di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015).

Berjejer dari kanan ke kiri, Darmin Nasution yang menjabat Menko Perekonomian, Rizal Ramli yang menjabat Menko Kemaritiman, Pramono Anung yang menjadi Seskab, Sofyan Djalil yang menjadi Kepala Bappenas, Luhut Binsar Pandjaitan yang menjadi Menko Polhukam, dan Thomas Lembong yang menjadi Mendag. Mereka semua mengenakan jas hitam dan kopyah warna senada.

Dalam reshuffle kabinet kali ini, tentunya Jokowi tidak sembarang pilih menteri untuk membantunya kedepan. Aspek profesionalitas dan integritas menjadi patokan untuk masuk kabinetnya.

“Presiden pertimbangkan aspek profesionalitas, integritas,” ujar Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015).

Teten mengatakan, harapan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) sangat luar biasa. Rekrutmen baru di Kabinet Kerja ini ditujukan untuk membangun tim kerja yang kuat.

“Ini untuk membangun. Saya kira kalau lihat konsoliditas politik sudah cukup baik. Jadi rekrutmen kabinet baru lebih ditujukan bangun team work lebih kuat juga lebih efektif,” kata Teten.

Selain itu, beberapa pengamat menyambut positif perombakan kabinet ini. Reshuffle kabinet dipandang sesuai dengan keinginan rakyat.

“(Reshuffle) Sesuai dengan gambaran keinginan masyarakat berdasarkan hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI),” kata pengamat politik Universitas Paramadina yang juga peneliti KedaiKOPI, Hendri Satrio, kepada wartawan, Rabu (12/8/2015).

Dilain pihak, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi meyakini bahwa reshuffle menteri ini akan mendorong serapan anggaran karena para menteri baru ini diharapkan bisa langsung bekerja maksimal untuk menggenjot program pembangunan pemerintah.

“Justru dengan keputusan seperti ini serapan anggaran dan percepatan pergerakan program-program pembangunan disektor tersebut bisa lebih bergerak. Dan lebih memberikan harapan baru terhadap atmosfer perekonomian indonesia,” tandasnya.

Timbul pertanyaan, apakah kedepan Jokowi akan merombak kabinetnya lagi, atau reshuffle kabinet “Jilid II”. Menanggapi hal tersebut Politikus PDIP Masinton Pasaribu angkat bicara. Menurutnya, pergantian menteri masih bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan presiden untuk mengoptimalkan kinerja kementerian.

“Tentu saja sesuai kebutuhan presiden dalam merotasi kabinet. Bisa saja ganti 1 atau 2 menteri saja. Tiap anggota kabinet harus siap dirotasi,” ucap Masinton.  (13/08/2015).

SBBudiW
Muhammad Ridwan Siregar
Jakarta

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 iso 9001 Certification. Designed by OddThemes