TEGARNEWS.com - Pembangunan pembangkit 35 ribu Megawatt (MW) menjadi program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk 5 tahun ke depan. Kementerian ESDM yakin, proyek besar penyediaan listrik tersebut bukan sekadar impian belaka. "Saya kira kami optimistis program ini akan berjalan," kata Menteri ESDM Sudirman Said. Sudirman menyampaikan ini usai menjadi pembicara acara diskusi bertajuk 'Pembangunan Pembangkit 35.000 Megawatt.
Menguak Mimpi Menjadi Realita', di Gedung Aula Barat ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Senin (3/8/2015). Menurut Sudirman, megaproyek tersebut bakal menghadapi tantangan dalam perjalanannya selama jangka waktu lima tahun. Namun, kondisi tersebut bisa dituntaskan, dengan mencari solusi dan memperkuat koordinasi antarkementerian. "Proyek besar selalu ada hambatan, tapi kita terus waspada dan lihat realitas ke bawah agar kita terus kreatif mencari solusi," kata Sudirman. Pembangunan pembangkit 35.000 MW bertujuan menyediakan akses penerangan bagi masyarakat Indonesia secara lebih merata. Bagaimana progres proyek ini? "Sudah 19 persen konstruksi, 70 persen proses pengadaan dan sisanya persiapan," ucap Sudirman.
Pembangkit Listrik 35.000 MW Jokowi Butuh Rp 1.100 Triliun Pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) dalam jangka waktu lima tahun. Investasi megaproyek tersebut membutuhkan biaya lebih dari seribu triliunan rupiah. "Seluruhnya untuk 35.000 (MW) plus 70.000 (MW) ini akan memerlukan investasi Rp 1.100 triliun dalam lima tahun ke depan," ucap Menteri ESDM, Sudirman Said, usai acara diskusi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI, bertajuk 'Pembangunan Pembangkit 35.000 Mengawatt.
Menguak Mimpi Menjadi Realita', di Gedung Aula Barat ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Senin (3/8/2015). Sudirman menjelaskan, dana proyek ini bersumber dari negara dan pihak swasta. Sebagian besar biayanya, menurut dia, akan diperoleh dari investor swasta. "Dari sisi pembangkit, 30 .000 (MW) itu dibangun swasta, sementara 5.000 (MW) dibangun PLN," ujar Sudirman. Lebih lanjut, Sudirman menuturkan, untuk membangkitkan listrik 35.000 ribu MW tersebut membutuhkan berbagai jenis sumber energi. Dia memastikan sumber energinya didominasi penggunaan batu bara. "Sumber energinya 50 persen akan disediakan oleh batu bara, 25 persen gas, 25 persen energi baru terbarukan seperti angin, matahari, air, biomassa dan geothermal," ucap Sudirman. Pembangunan pembangkit 35.000 MW bertujuan menyediakan akses penerangan bagi masyarakat Indonesia secara lebih merata. Sudirman optimistis, pemerintah bisa merealisasikan program tersebut.
PENULIS: SB BUDI W
SUMBER: Abarky
Posting Komentar