BEKASI, TEGARNEWS.com - Beberapa hari ini saya berkesempatan datang ke Kota Bekasi setelah lama puluhan tahun tidak berkunjung.
Tercengang saya begitu memasuki jalan bebas hambatan (tol) yang berada di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Bagaimana tidak? Selain lalulintas yang padat, beberapa mal dan pusat perbelanjaan megah raksasa hadir mencolok mata saya yang telah terbiasa dengan pemandangan alam hijau pedesaan yang asri, segar dan alami, dalam beberapa tahun terakhir ini.
Belok kiri pintu keluar Bekasi Timur arah ke Bulak Kapal dan Bantar Gebang, makin banyak dijumpai beraneka papan reklame memikat menandai kehadiran merek-merek supermarket asing, ditambah promosi apartemen dan perumahan elite yang mungkin saja juga dari luar negeri.
Berhamburan pemikiran segar di pikiran saya, yang pertama tentu saja Kota Bekasi telah menjadi sangat maju tak kalah dari Jakarta dan penyangga lainnya. Kemudian timbul kebingungan, kalau begini kondisinya, apa alasan Bekasi menjadi bahan candaan yang dalam bahasa gaulnya di- "bully" di media sosial dan pembicaraan kelas menengah beberapa waktu lalu.
Keliling Kota Bekasi untuk menyelesaikan beberapa misi tugas, selain mengunjungi sanak keluarga, semakin membukakan mata saya akan perkembangan pesat kota ini. Minimal, Kota Bekasi makin mulus jalannya, mobil-mobil mewah makin mudah dijumpai, hingga tingkat konsumsi dan hedonisme yang meningkat seiring maraknya mal hingga tempat hiburan seperti karaoke dll.
Semestinya dengan pertumbuhan ekonomi makro seperti ini, tingkat pendapatan riil masyarakat Kota Bekasi akan seiring sejalan. Dalam artian, pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan sudahlah bukan menjadi problem mayoritas, karena kebutuhan berikutnya bergeser ke persoalan pemenuhan psikis seperti pendidikan yang semakin tinggi, status sosial pergaulan hingga hal-hal remeh seperti gaya pemakaian gadget terbaru, tata bahasa yang nyentrik campur aduk dengan bahasa londo serta lainnya.
Memang seharusnya begitu, tapi sayang saya tak sempat untuk bertemu langsung dengan para petinggi Pemerintah Kota Bekasi untuk melihat dan bertanya langsung soal layanan publik yang telah berhasil dan atau sedang dikembangkan di kota ini. Kalau saja saya punya waktu dan akses ke wali kota atau pejabat pentingnya, mungkin rasa penasaran saya hilang.
Karena bagi saya simpel saja, ketika perizinan untuk puluhan hingga ratusan mal dan pusat perbelanjaan mewah asing begitu mudahnya dikeluarkan di Kota Bekasi, berarti lebih mudah lagi mengurus izin membuka universitas dan fasilitas pendidikan yang mencetak sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, belum lagi fasilitas kesehatan yang murah, layak dan berkualitas seperti Puskesmas dan RSUD pastinya lebih mapan dan menjangkau mayoritas tanpa harus bersusah payah merogoh kantong dalam-dalam, apalagi kalau cuma untuk mengurus administrasi kependudukan seperti KTP, KK dll tentulah sangat cepat, mudah dan murah. Tak seperti kampung halaman saya yang mengurus apapun sepertinya harus sabar karena ada semacam kesepakatan tak tertulis di birokrasinya, "Kalau bisa dipersulit, untuk apa dipermudah."
Semoga tak demikian di sini. Maju terus hai Kota Bekasi, selamat bekerja Pak Wali Kota, sejahterakan rakyat layani mereka sepenuh hati!
PENULIS: RICKY TAMBA
Posting Komentar