![]() |
| Risma Borthon saat berorasi dalam aksi memperingati Hari Kebangkitan Nasional (20/5). |
LAMPUNG,TEGARNEWS.com-Perguruan Tinggi adalah sebuah birokrasi pendidikan formal yang harus mampu menghasilkan generasi yang matang secara intelektual dan cerdas dalam menganalisa problem-problem pokok disekitar.
Oleh karena itu, menurut Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lampung, Perguruan Tinggi harus mampu bersinergi dengan kesadaran kritis mahasiswa bukan justru sebaliknya.
"Menjadi tidak benar ketika unsur Birokrasi Kampus dari tingkatan Rektor, Dekan hingga Dosen mengaminkan skema pengkerdilan gerakan sporadis mahasiswa dengan memproduksi aturan akademik yang menumpulkan mainset kritis mereka, Padahal Selayaknya 'Kampus' adalah embrio bagi lahirnya geliat-geliat kritis kaum Mahasiswa yang 'sadar" ungkapnya.
Risma Borthon begitu sapaan akrabnya juga menjelaskan bahwa yang disebut 'mahasiswa sadar' adalah mereka yang faham apa persoalan bangsa hari ini dan tidak gagap dalam menyikapi, "Bukan seperti yang di dongengkan oleh birokrat mainstream kampus bahwa mahasiswa ideal adalah mereka yang ber-IPK sempurna dan kemudian lekas diterima bekerja sbg buruh korporasi" imbuhnya.
Parahnya menurut aktivis perempuan Lampung ini, dokma tersebut telah menjangkit dan lebih mengerikan dari injeksi nikotin yang katanya menyebabkan kanker dan penyakit kronis lainnya,
karena secara langsung Birokrasi kampus menempa mental2 mahasiswa menjadi mental buruh dan menciptakan ruang nyaman dalam kubangan jutaan persoalan kompleks dibidang pendidikan. Miris? Tentu.
Tapi inilah wajah pendidikan kita hari ini.
Ketika Tridarma perguruan tinggi cukup selesai pada aksi KKN Mahasiswa selama 40 hari yang out put nya bikin plang jalan dan lomba tarik tambang.
"Tapi fenomena ini tidak lantas membuat gerakan mahasiswa yang sanggup bertahan hingga hari ini kemudian menjadi 'Hopeless', karena tentu masih ada mahasiswa sadar, setengah sadar atau belum sadar yang bisa kita rangkul untuk menguatkan barisan agar menjadi lebih sadar" tegasnya.
'kesadaran kritis' sekecil apapun harus massif kita tularkan agar melahirkan kesadaran bersama.
"Oleh sebab itu LMND Lampung membuka selebar-lebarnya bagi siapapun untuk belajar menjadi sadar betapa mengerikannya persoalan bangsa hari ini yang kemudian melahirkan aksi konkret bagi persoalan tersebut" tutupnya.
EDITOR: SB BUDI W

Posting Komentar