Jumhur Hidayat Rapimnas IKAPPI 2015 /Tegar News |
Jumhur juga bicara soal pentingnya permodalan rakyat dan advokasi bagi pedagang pasar tradisional yang keberadaannya semakin terancam dengan maraknya pasar-pasar dan swalayan modern yang hadir hingga ke pelosok daerah.
"Kalau cuma kurang 1 persen, ini semacam penghinaan terhadap rakyat. Tahun ini diperkirakan nilai total kredit perbankan nasional mencapai Rp. 4000 trilyun. Sementara KUR dicanangkan hanya berkisar Rp. 30 trilyun. Artinya cuma 0,75 persen alias kurang dari 1 persen." tegas Jumhur.
Selanjutnya dia menyampaikan bahwa tidak ada alasan pedagang pasar tidak bisa mangakses kredit karena sesungguhnya mereka adalah pengusaha dengan jaminan usaha yang jelas di sebuah pasar yang terus menerus ramai. Dan ini akan terus meningkat bila kita mau membangkitkan kesadaran kolektif untuk kembali ke pasar tradisional yang merupakan inti ekonomi rakyat dipelosok daerah.
Pemerintah harus punya sikap yang jelas dalam membangun usaha rakyat. Intinya selama puluhan tahun hingga sekarang memang semacam ada alergi untuk membuat usaha rakyat lebih maju dan berkembang, sementara pengusaha bermodal besar terus diberi kemudahan kredit.
Maka wajarlah kalau indeks ketimpangan Indonesia semakin meningkat dari sekitar 0.33 saat 1998 menjadi 0,413 atau bahkan lebih pada sekarang ini.
Dalam acara tersebut juga Jumhur Hidayat ditetapkan sebagai "Duta Gerakan Nasional - Ayo Belanja ke Pasar Tradisional" yang diberikan langsung oleh Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri, S.H.
SB Budi W
Posting Komentar