BANDAR LAMPUNG, TEGARNEWS.com - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Wilayah Lampung mengendus beberapa motif busuk di balik reshuffle Kabinet Kerja yang berlangsung kemarin.
"Itu upaya meredam arus kritik. Dengan reshuffle diharapkan mampu memperbaiki citra Jokowi-JK kembali, dengan menumbuhkan harapan-harapan baru kepada rakyat. Juga menjadi panggung gratis bagi Jokowi-JK untuk menegaskan bahwa kondisi perekonomian kita yang memburuk akibat ulah dari menteri yang direshuffle karena tak becus bekerja," ujar Ketua Eksekutif Wilayah LMND Lampung, Rismayanti Borthon kepada Tegar News, Sabtu (15/8/2015).
Dalam analisa aktivis perempuan ini, reshuffle Kabinet Kerja mengindikasikan gerakan rekonsolidasi kekuatan politik Jokowi-JK yang tetap berwajah neoliberalistik. Sebagai contoh adalah tetap hadirnya Sofyan Djalil, mantan Menko Perekonomian yang digeser menjadi Kepala Bappenas yang sangat menentukan arah pembangunan nasional, padahal Sofyan sosok yang sangat proneoliberalisme.
"Kita tidak bisa berharap banyak dari kabinet baru Jokowi-JK, mereka tidak akan serius memerangi problem pokok bangsa apalagi anti terhadap neoliberalisme," kecam Risma.
Dia menambahkan lagi, upaya-upaya ilusif yang dilakukan oleh Jokowi dengan mengumbar prestasi-prestasi semu di bidang kemaritiman, telah mendistorsi problem pokok bangsa yakni kemiskinan. Persoalan pokok yakni kemiskinan dibuat pudar dengan khayalan-khayalan prestasi besar di bidang kemaritiman, yang tidak lebih dari aksi bakar kapal dan perahu semata.
"Reshuffle bukan solusi jitu. Reshuffle kabinet haruslah juga dengan disertai komitmen tegas mewujudkan program-program pokok yang prorakyat. Hai Jokowi-JK, stop menjadi rezim pembohong!" pungkas Risma.
PENULIS: RICKY TAMBA
Posting Komentar