LAMPUNG TENGAH, TEGARNEWS.com - "Kalau saya pribadi, anggaran kampanye yang sampai Rp.20 miliar masih terlalu tinggi. Ini membuka peluang untuk politik uang dan pemimpin yang dihasilkan akan korup," ujar Calon Wakil Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad menanggapi kesepakatan dana kampanye Pilbup Lampung Tengah, Jumat (14/8).
Pasangan calon kepala daerah bertagline "M3: Mudiyanto-Musa Membangun" ini menyesalkan penetapan batasan anggaran kampanye tanpa analisa dampak secara komprehensif. Menurut Musa, semakin tinggi biaya kampanye yang dikeluarkan kepala daerah terpilih nantinya, semakin berat beban yang dipikul, sehingga sulit diharapkan kepedulian membangun daerah dan menyejahterakan rakyatnya.
"Kita ukur dari pendapatan kepala daerah itu saja. Berapa sih yang rasional sesuai aturan perundang-undangan penghasilan kepala daerah itu. Khusus Lampung Tengah saja, kalau calon-calon habis sampai berpuluh-puluh miliar, dengan anggaran begitu besarnya, artinya rakyat Lampung Tengah ini sedang mempersiapkan para pencuri dan perampok, bukan mempersiapkan pemimpin yang baik," tegas Musa.
Musa berharap penetapan tersebut ditinjau kembali dan sebaiknya biaya kampanye pasangan calon khususnya di Lampung Tengah yang wajar di bawah angka Rp.10 miliar, guna meminimalisir dampak negatif di kemudian hari. Sudah waktunya rakyat di berbagai daerah serta Lampung Tengah yang akan mengikuti Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang untuk memilih pemimpin berdasarkan bukti dan hati nurani, bukan karena janji dan segelintir uang membeli suara.
"Pilih bupatine wong cilik, sing boten ngapusi, boten korupsi, siap ndadosi radosan engkang awon, siap ngguyup ake sedanten lapisan masyarakat. Ayo rakyat bersatu pilih bupatinya yang siap gotong-royong berjuang bersama rakyat, bukan hanya saat pilkada, tapi selama lima tahun dia menjabat," pungkas Musa.
Posting Komentar