Saprudin, Go-Jek, Di depan PN Jakarta Pusat, Jalan Gajahmada |
JAKARTA, TEGARNEWS.com - Jangan bayangkan sebuah kondisi dingin sejuk ber-AC, apalagi posisi duduk yang empuk, saat membaca judul di di atas.
Ya, Go-Jek mewakili 2 kata cepat dan nyaman tersebut. Cepat karena pelayanan jemput ke asal alamat pemesanan serta antar tak kenal macet menerobos kepadatan lalulintas Ibu Kota Jakarta sampai ke tujuan, entah kantor, pasar atau bahkan menjemput anak di sekolah. Kenapa nyaman? Jelas penumpang merasa terlindungi dengan keramahan pengemudi Go-Jek serta tatacara berkendara yang tak neka-neko atau membalap gaspol ala Valentino Rossi.
"Kami ikut kursus dan ditraining sebelum resmi bawa Go-Jek, Pak. Motor dari kami, dan harus punya SIM (surat izin mengendarai, Red) serta patuh pada tatacara yang diberikan manajemen. Lima sampai sepuluh menit harus sampai jemput pemesan, saat kosong tak boleh ambil penumpang bila ada pangkalan ojek setempat," ujar Saprudin, pengemudi Go-Jek yang penulis tumpangi dari areal Kebon Jeruk dekat RCTI, Jakarta Barat menuju Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jalan Gajahmada, Rabu (2/9/2015).
Pengemudi tua tersebut menuturkan bahwa dia sudah sekitar 3 bulan ini bergabung di Go-Jek, mendapatkan fasilitas jaket pengemudi dan 2 helm berlogo resmi perusahaan, serta sebuah gadget Android beraplikasi khusus untuk menerima order, menghubungi calon penumpang dan melapor saat telah selesai dropping ke lokasi tujuan.
"Gak boleh aneh-aneh, penumpang bisa ajukan komplain melalui aplikasi. Sudah ada beberapa yang kena pecat. Jaket, helm dan hapenya diambil. Sekarang sedang promo antar ke lokasi tujuan dengan jarak tertentu hanya Rp.10 ribu sampai tanggal 24 besok," obrolnya sambil mengendarai motor, dengan saya duduk di belakangnya.
Sepanjang perjalanan, banyak kami temui pengemudi Go-Jek, baik yang sedang mengantar penumpang, mau menjemput atau berkumpul sesama yang ditandai dengan jaket hijau hitamnya yang mulai mewarnai jalanan Jabodetabek.
"Alhamdulillah sampai dengan selamat, Pak. Saya lapor dulu ya," tutur Saprudin lagi, sambil menunjukkan aplikasi Go-Jek di gadget mungil putih susu.
Segera saya membayar Rp.20 ribu. Yang 10 untuk tarif resmi promosi, yang 10 untuk tambahan alias tips atas kecepatan dan kenyamanan yang diberikan oleh Go-Jek melalui Pak Saprudin pagi ini, hanya sekitar 30 menit saja.
Semoga pemerintah memproteksi kalian dari serbuan asing yang juga mulai merambah bidang yang sama. Urusan perut masalah sensitif, seharusnya pemerintah mendukung karya usaha anak negeri, bila belum mampu menyediakan lapangan kerja sesuai janji. Terima kasih atas usaha kalian mengangkat derajat rakyat, wahai anak-anak muda pemikir dan manajemen Go-Jek, mohon maaf bila ada penulisan merek yang kurang tepat. Maju terus Go-Jek!
PENULIS: RICKY TAMBA
Posting Komentar