JAKARTA, TEGARNEWS.com - Ribuan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Nasionalisasi Aset (GANAS) berdemonstrasi di depan kantor Kementerian BUMN dan Istana Negara menuntut Dirut Pelindo II RJ Lino dan Menteri BUMN Rini Soemarno turun dari jabatannya, Selasa (6/10/2015).
Aksi unjuk rasa yang dilakukan mulai pukul 11.00 WIB diikuti oleh massa yang berasal dari 21 serikat buruh dan sektor lainnya.
"Ganas mengecam tindakan RJ Lino yang menjual JICT sebagai gerbang ekonomi nasional karena melanggar Undang-undang dan tidak menempatkan kepentingan nasional sebesar-besarnya. Baik Lino dan Rini Soemarno juga telah mengkerdilkan kemampuan anak bangsa dalam mengelola pelabuhan terbesar di Indonesia tersebut. Selama 16 tahun JICT telah dioperasikan dengan baik dan tidak ada hal mendesak memperpanjang lagi JICT dengan asing," bunyi pernyataan GANAS yang diterima Tegar News melalui pesan BlackBerry Messenger (BBM).
Ganas menduga JICT diperpanjang dan dijual lebih murah dari tahun 1999 karena banyak kepentingan asing dan mafia yang bermain di istana.
Ironisnya, Pemerintahan Jokowi cenderung acuh dan membiarkan Lino perpanjang JICT, walaupun perpanjangan konsesi JICT cacat hukum, tidak transparan, merugikan negara dan tidak sesuai dengan visi Nawacita.
"Seharusnya Presiden Jokowi bisa membuktikan bahwa dirinya bukan pemimpin yang tunduk dengan kepentingan asing dengan mengambil sikap tegas meninjau ulang perpanjangan JICT dan mencopot Lino dan Rini Soemarno yang tidak pro kepada kepentingan nasional. Saat ini Lino berkoar di media bahwa dia didukung penuh oleh presiden. Ini sungguh kontradiktif!" tegas GANAS lagi.
Selain itu, massa aksi juga mengecam dan mengutuk tindakan RJ Lino bersama manajemen JICT yang telah melakukan serangkaian PHK, mutasi puluhan pekerja dan pemberian ratusan surat peringatan secara masif bagi pekerja JICT yang aktif berserikat dan gencar melakukan penolakan perpanjangan JICT oleh asing.
"Pemerintah dan DPR harus segera menghentikan aksi union busting atau pemberangusan serikat buruh!" tutup GANAS.
PENULIS: RICKY TAMBA
Posting Komentar